RINGKASAN JURNAL TEORI ORGANISASI UMUM 2
Nama kelompok :
DEDE ANGGRIAWAN (11110736)
MARIYANTO (14110226)
MAULANA SYARIF HIDAYATULL (14110275)
ANALISI PENAWARAN DAN PERMINTAAN KREDIT SERTA IDENTIFIKASI
PELUANG EKSPANSI PEMBIAYAAN KREDIT SEKTORAL DIWILAYAH KERJA KBI MALANG
Penulis : ri’fat pasha
Nama jurnal : jurnal keungan dan perbankan
Volume : 13 , no 1 januari 2009, hal. 148-164
1. Pendahuluan
Perbankan memiliki peran yang signifikan bagi aktivitas
perekonomian suatu wilayah. Bekerjanya fungsin perbankan secara optimal dapat
menjadi prompt indicator yang paling mendekati dari aktivitas sector riil. Hal
demikian juga berlaku didaerah, termasuk
wilayah kerja kantor bank Indonesia malang. Menunjukkan bahwa kegiatan yang
berhubungan dengan intermediasi diwilayah kerja kbi malang kurang optimal.
Dalam 4 tahun terakhir ldr(loan ot deposit ratio) tidak beranjak dari kurang
pada 70%, sementara sejak 2 tahun terakhir pencapain kredit diwilayah kerja kbi
malang selalu dibawah target.
2. Masalah/
tujuan
Masalah :
meningkatkan agar aktivitas ekonomi diwilayah malang
beranjak menjadi optimal atau sesuai target yg kbi malang, dan agar loan ot
deposit ratio menjadi tidak kurang dari 70%. Dan juga mengoptimalkan penyaluran
kredit.
Tujuan :
Mengidentifikasikan factor demand of supplay kredit yang
menyebabkan penyaluran kepada sector riil belom berjalan optimal.
3. Tinjauan
pustaka
- Pitter, a.
& suseno.2003. fungsi intermediasi perbankan didaerah:pengukuran dan
identifikasi factor-faktor yang mempengaruhi. BEMP(maret).
- Agenor,
P.R, Aizenman,j., & hoffmaister,A. 2000. The credit crunchin east asia :
what can bank excess liquid asset tell us. Journal of international money and
finance, vol .1.
- Zulkarnain.
2002. Kemungkinan Penerapan Universal Banking System di Indonesia: Kajian dari
Perspektif Bank Syariah. Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 20.
- Wikipedia
Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. 2008, http://www.google.co.id (di
download tanggal 8 November 2008).
- Anonymous.
2007. Intermediasi perbankan : kendala dan solusi penyelesaiannya, intercafe
LPPM – IPB.
- Warjio, P.
& Agung, j.2002. transmission mechanisms of monetary policy in Indonesia,
Jakarta : bank Indonesia.
4. HIPOTESIS
- Analysis
supplay and demand kredit perbankan dan
spesifiksasi model
Analisa ini digunakan untuk mengatahui factor dominan yang
menpengaruhi diintermediasi perbankan, dengan asumsibahwa penyaluran kredit
tidak selalu dalam kondisi ekuilibreum permintaan dan penawaran kredit maka
perkembangan kredit dapat diformulasikan.
- Analisi
revealad credit worthiness digunakan untuk memetakan permasalahan
disintermediasi kredeit baik secara sektoral maupun regional. Analisis ini juga
merupakan alat untuk menentukan sector atau wilayah yang potensial untuk
penyaluran kredit.
- Analisis
permintaan dan penawaran kredit wilayah kerja KBI malang digunakan untuk
mengestimasi dan mengidentifikasi factor-faktor permintaan dan penawaran kredit
diwilayah kerja KBI malang.
5. VARIABEL YANG
DIGUNAKAN
- Lt = min
(ltd, Lt5) rumus untuk analisis supplay and demand kredit perbankan dan
spesifikasi model
- Lt5= a0 +
a1 kap + a2 RBI + a3 risk + et , rumus umum penawaran kredit
- Ltd= B0 + B1 PDRB + B2 RBI + B3INF + eT ,
model umum permintaan kredit.
6. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi factor
permintaan dan penawaran kredit perbankan wilayah kerja KBI malang dengan
menggunakan panel data. Dari sisi permintaan kredit, respon permintaan kredit
relative tinggi terjadi akibat pertumbuhan ekonomi, dengan koefisien respon
sebesar 1.63% atau setiap pertumbuhan perekonomian 1% akan menghasilkan
pertumbuhan demand kredit sebesar 1.63%. sementara hasil estimasi suplai kredit
menghasilkan kesimpulan bahwa variable-variabel kapasitas kredit, tingkat
bunga, dan tingkat NPL secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variasi
penwaran kredit. Menyingkapi permasalahan sektoral ekonomi, perbankan baik bank
umum maupun BPR cenderung untuk menghindari pemberian kredit kepada
sector-sektor yang potensial mengalami permasalahan kredit seperti perkayuan,
pertanian, garment dan tekstil, serta konstruksi.
7. Implikasi
Mengingat setiap kantor cabang bank, kondisi daerah dan
sector-sektor ekonomi memiliki karakteristik tersendiri, agar dipahami bahwa
penelitian ini merupakan penilitian yang bersifat aggregate dan di tafsirkan
sebagai kecenderungan umum. Hasil estimasi yang memberikan kesimpulan bahwa
disintermediasi perbankan wilayah kerja KBI malang lebih disebabkan oleh factor
permintaan kredit, maka rekomendasi utama dapat ddiberikan adalah pengupayaan
perbaikan kondisi sector riil dan stabilisasi factor makroekonomi. Kelebihan
penawaran juga merupakan implikasi dari system sentralisasi perbankan sehingga
peningkatan kapasitas kredit. Mengingat bahwa transmisi kebijakan moneter tidak
selalu berimplikasi langsung kepada perbankan daerah, diperlukan further
research mengenai efektivitas transmisi kebijakan moneter didaerah.